Penulis ingin menyajikan
tulisan tentang pemimpin dengan judul “INDONESIA BUTUH PEMIMPIN SEJATI” dengan
alasan pemilu yang akan digelar pada tahun 2014 tetapi media sudah gencar
memberitakan dengan memprediksikan siapa pemimpin yang akan memimpin Indonesia
pada tahun 2014 nanti. Begitu banyaknya kebutuhan dan keinginan masyarakat
mendambakan pemimpin yang sejati, memiliki kharisma yang tinggi, jujur dan
adil. Hal ini penulis melihat sangat sulit tercapai. Tapi, penulis ingin berbagi kata – kata dengan
gambaran masa lalu terlebih dahulu. Di masa lalu pemimpin kita tidak lahir dari
politik, tetapi semangat merdeka yang tinggi sehingga lawan pun gentar,
bagaimana bisa masyarakat bersatu melawan penjajah hanya dengan menggunakan
kemampuan dan alat perang seadanya? Inilah yang dibanggakan sampai masa ini. Seiring
berjalannya waktu terjadilah perubahan – perubahan masa dan jaman. Begitu
banyak partai politik yang bermunculan saat ini tidak dengan satu nafas dengan
nafas perjuangan kemerdekaan, tetapi berlandaskan tujuan partai politik
tertentu.
Banyak anggota partai
politik dalam acara tertentu dalam perdebatan melalui media – media di
masyarakat yang penulis lihat dimana mereka mengungkapkan kata – kata yang
sebenarnya sudah menjatuhkan semangat perjuangan masa lalu, semangat yang
diperjuangkan bukanlah yang sejatinya mencerminkan semangat negara Indonesia
yang tercinta. Negara ini memiliki kekayaan yang luar biasa kualitas dan
kuantitasnya, namun seiring berjalannya penemuan sumber kekayaan, rasa menjajah
bangsa sendiri berlari lebih cepat dari rasa semangat perjuangan bersama di
masa lalu. Undang – undang yang mengatur negara dengan begitu gampangnya diubah
demi tujuan kepentingan bukan untuk bangsa, UU yang dimaksudkan untuk tujuan
bangsa tidak dijalankan semaksimal mungkin, seperti ; mencerdaskan segala
bangsa yang tidak dapat dicapai di daerah – daerah terpencil di pulau Indonesia,
kekayaan alam yang dikuasai bersama malah dijajah negara lain dengan maksud
seolah – olah baik.
Partai Politik memiliki
tujuan politik yang berbeda – beda satu sama lain, namun pemimpin yang akan
kita pilih akan berasal dari partai politik yang dipilih masyarakat Indonesia. Disinilah
penulis beralasan mengankat tema ini karena, bagaimana mungkin bisa pemimpin
kita berdiri untuk kepentingan bangsa dan negara tidak berdiri kepada tujuan
partai politiknya? Mungkin ada yang melihat pemimpin sebagai gubernur tidak
begitu, bupati didaerah lain tidak begitu! Ada yang mengatakan jika partainya
tidak berutang kemungkinan kecil untuk korupsi untuk mengembalikan hutang –
hutang partainya. Segala sesuatunya tidak bisa dilihat dari contoh yang kecil
dan contoh yang besar. Ada kelompok kecil tapi anggotanya korupsi dan ada yang
kelompok besar yang anggotanya korupsi. Jadi bukan besar atau kecilnya dan juga
bisa dijadikan contoh kepada bukan pribadi yang kecil atau besar pendapatannya
sehingga tidak ada kemungkinan korupsi.
Penulis sudah menjelaskan
sedikit tentang masa lalu, perubahannya di masa sekarang dan tidak ada alasan
apakah partai atau pribadi yang melalui seleksi ketat tidak ada kemungkinan
korupsi. Penulis juga akan menyarankan bagaimana sifat pemimpin yang harus kita
perhatikan sebagai masyarakat Indonesia untuk memilih pemimpin dan calon
pemimpin untuk bercermin dengan pribadinya dan pribadi pemimpin masa lalu. Hal –
hal yang benar dari pemimpin masa lalu harus di contoh dan diaplikasikan dan
yang buruknya tidak dilakukan. Pemimpin yang melalui partai dimana partai
politiknya memiliki tujuan partai tertentu haruslah mampu berdiri bagi bangsa
dan negara, mengingatkan bahwa kekalahan partai lainnya tidak boleh menjadi
tidak berkreatif bersama membangun bangsa dan negara ke masa depan yang lebih
baik, pemimpin terpilih harus mampu merangkul semua elit partai politik, mampu
menempatkan tugas menteri kepada orang yang tepat, cepat melakukan evaluasi
kerja, sering menemui rakyatnya untuk melihat kebutuhan, menolak pihak luar
yang mau mengeksplor kekayaan alam kita tanpa menguntungkan pihak dalam negeri dengan
persentase yang lebih besar daripada negara lain, tidak memiliki keinginan
membantu tujuan partainya karena perhatiannya akan lebih kecil kepada
masyarakatnya. Seharusnya pemimpin tidak perlu khawatir kepada partainya,
partai yang terpilih dengan sistem yang benar akan berjalan baik walau ada
gangguan dari partai lain.
Mari kita terus berharap
akan adanya sosok pemimpin yang benar – benar mampu mendahulukan tugasnya
daripada haknya sebagai negarawan yang benar. Rakyat harus terus mengawal
pemerintahan dan tidak tutup mata atas masalah – masalah yang terjadi di
masyarakat agar tidak ada penyesalan dikemudian hari kepada pemimpin kita. Mari
tidak terpancing atas tawaran yang menggiurkan untuk memenangkan satu partai
tertentu karena dampaknya tidak hanya selama 5 tahun tetapi praktek – praktek kecurangan
akan terus ada selama cara ini sukses menghasilkan keuntungan, jangan biarkan
keuntungan kecil yang kita dapat secara tidak baik, menghasilkan tujuan besar
yang berlangsung lama bagi partai politik tertentu dan berdampak buruk bagi
masyarakat nantinya. Penulis berharap kritik dan saran untuk perkembangan
penulisan berikutnya. Mohon maaf atas kata – kata yang kurang berkenaan bagi
para pembaca. Terima kasih.