ROI GONZALES SILALAHI: May 2013

Logo Gunadarma

Logo Gunadarma

Thursday 2 May 2013

Bisnis di Daerah Universitas Gunadarma Depok


Universitas Gunadarma yang ada di Depok memiliki 4 gedung yang berdekatan satu sama lainnya, ada di dekat stasiun Pondok Cina yang bersebelahan dengan Universitas Indonesia dan ada 3 gedung di sekitas Kelapa Dua. Gedung pertama ada di Pondok Cina disebut gedung D dan apabila dari arah Pondok Cina ke Kelapa Dua adalah tempat perpustakaan dan laboratorium komputer dan laboratorium lainnya disebut gedung H. Dari arah yang sama akan dijumpai gedung E dan beberapa puluh meter ada gedung G. Bangunan gedung universitas lainnya ada juga di daerah lain, namun karena penulis hanya memperhatikan di daerah Pondok Cina dan Kelapa Dua, maka penulis akan membahas bisnis yang terjadi di daerah yang diperhatikan saja. Gedung yang banyak ini bukanlah hanya untuk mempromosikan kemampuan keuangan dari pihak kampus atau karena ingin membuatnya menjadi terbanyak dari universitas-universitas yang ada di Indonesia. Hal tersebut adalah hal yang biasa dan memang seharusnya dilakukan pembangunan, karena banyaknya jumlah dari mahasiswa/i yang mendaftar untuk belajar di Universitas Gunadarma setiap tahunnya atau setiap periode baru.
Pertumbuhan para pelajar di Depok yang selalu berdatangan ratusan orang dari dalam dan luar pulau Jawa memberikan manfaat tersendiri bagi para pelaku bisnis yang berada di dekat daerah tersebut. Para pelaku bisnis yang sudah ada sejak lama bahkan yang baru memulai usaha selalu mencari cara agar dekat dengan para pelajar tersebut karena setiap tahunnya siswa/i selalu datang dan pergi atau ada yang lulus dan tidak berada di daerah kampus dan pada saat yang sama para pelajar pendatang akan tinggal di daerah tersebut. Para pebisnis akan selalu memperhatikan bisnis apa yang sedang laris atau sangat berhasil di daerah depok agar bisa ditiru semirip mungkin. Oleh karena itu banyak bisnis yang hampir sama satu sama lain dan tidak ada yang berbeda. Ketika ada bisnis baru yang menguntungkan, maka akan langsung ditiru oleh pihak lain dan tidak ada tindakan negatif antara para pedagang yang lama dan baru karena semua saling menghormati. Contohnya, ketika pedagang Tahu Gejrot sangat untung luar biasa dan mampu membuka gerobak-gerobak baru di daerah baru, maka pedagang lain menduplikasi usaha tersebut dan membuka usahanya bisa bersebelahan dengan usaha Tahu Gejrot yang memulai pertama kali menjual tahu sangat pedas tersebut.
Aktivitas yang padat bagi mahasiswa/i juga dilihat sebagai peluang usaha yang dapat dimanfaatkan untuk membuka usaha yang dapat memberikan hiburan bagi para mahasiswa. Usaha yang dilakukan ada di sekitar Gedung D,E dan G. Usaha yang membuat hiburan tersendiri khususnya bagi kaum pria adalah usaha sewa jasa Playstation III (PS III). Melalui usaha ini banyak siswa yang datang sehabis belajar langsung bermain PS III beramai-ramai. Usaha makanan, fotokopi, internet adalah hal yang umum yang biasanya ada di tempat kampus dan universitas lainnya. Hal yang menarik juga dapat dilihat dari usaha Laundry yang ada di daerah kampus, dengan adanya usaha ini sangat memudahkan tugas pelajar yang tidak sempat untuk mencuci, dapat menggunakan jasa tersebut untuk mencuci pakaiannya dan lainnya. Hal yang juga menarik adalah usaha kontrakkan bagi pelajar yang jauh dari tempat tinggalnya seperti dari Bekasi, Jakarta, Bogor dan luar Pulau Jawa yang datang. Memang kelihatannya biasa tapi bila dilihat secara luas ternyata banyak yang melakukan pembangunan bukan untuk di jadikan tempat tinggal, melainkan untuk disewakan bagi mahasiswa yang memang berniat untuk menyewa karena jauh tempat tinggalnya. Hampir setiap tahun dilakukan pembangunan karena setiap tahun akan ada yang datang ke Pulau Jawa untuk belajar dan bagi mahasiswa yang lulus belum pasti meninggalkan kontrakannya, dikarenakan setelah lulus akan mencari pekerjaan terlebih dahulu dan apabila sudah bekerja dan jauh lokasinya dari tempat bekerja, barulah orang tersebut akan pindah dari Depok ke daerah tempat ia bekerja.
Mahasiswa/i juga mendapat pengetahuan yang berarti dari usaha-usaha yang ada di sekitar mereka, karena dapat dijadikan sebagai  referensi untuk memulai usaha yang kecil dahulu namun menguntungkan. Saya juga selalu memperhatikan keadaan usaha yang ada di daerah tempat saya belajar, banyak yang selalu pelangganya ada dan juga ada yang sepi usahanya untuk mendapatkan pelanggan karena idenya tidak tepat bagi mahasiswa/i. Hal ini juga memberikan nilai pengetahuan tersendiri bagaimana menjalankan usaha yang baru, bagaimana bersikap apabila usaha dagangan kita laku banyak atau tidak, bagaimana menghentikan usaha yang tidak laku dan mencari ide yang baru, bagaimana menghadapi para pesaing yang meniru usaha kita dan banyak hal lainnya yang bisa dipelajari dari lingkungan para pelaku usaha di daerah yang sasarannya adalah mayoritas para mahasiswa/i. Penulis meminta maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan salah pada tulisan ini. Kritik dan saran yang membangun sangat diterima untuk perbaikan agar tulisan saya dapat menjadi lebih baik di kemudian hari. Terima kasih.