Penulis
membahas daerah ini karena sudah pernah mengunjungi Pulau Bangka Belitung. Daerah
Pulau Bangka Belitung terkenal akan kekayaan sumber daya alamnya berupa timah.
Namun, memiliki potensi kerusakan alam yang besar diakibatkan oleh penambangan
ilegal oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab atas kerusakan yang sudah
memprihatinkan. Kerusakan ini dapat dilihat jelas ketika seseorang terbang dan
akan memasuki pulau Bangka Belitung, kita dapat melihat dengan jelas dari
jendela pesawat ada begitu banyak bekas-bekas pertambangan timah yang berbentuk
seperti kawah-kawah yang berdiameter besar dan ada yang berdiameter kecil dalam
jumlah yang sangat banyak. Hal ini apabila dibiarkan terus menerus akan merusak
alam yang sesungguhnya sangat indah. Pulau ini semakin terkenal sejak dijadikan
tempat untuk membuat film ‘Laskar Pelangi’, bahkan setelah kesuksesan pertama
dibuat lagi cerita sama dengan pengembangan ide dan tempatnya masih sama di
Pulau Bangka Belitung.
Kabupaten
Bangka (ibukota: Sungailiat): Sejak masih bergabung dengan Sumatera Selatan
maupun setelah lepas, Kabupaten Bangka merupakan kabupaten dengan jumlah
penduduk terbanyak. Saat lepas dari Sumsel, luas Kabupaten Bangka meliputi 91%
luas pulau Bangka (11.000 km2), namun pada tahun 2003 Kabupaten Bangka
dimekarkan menjadi 4 Kabupaten. oleh karena itu, Kabupaten Bangka juga dikenal
sebagai Kabupaten Bangka Induk. Kabupaten Belitung (Ibukota: Tanjungpandan: Pada
awalnya meliputi seluruh pulau Belitung dan pulau kecil di sekitarnya, namun
pada tahun 2003 dimekarkan menjadi 2 kabupaten. Kabupaten Bangka Barat
(ibukota: Mentok): Merupakan kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Bangka pada
tahun 2003.
Kabupaten
Bangka Tengah (ibukota: Koba): Merupakan kabupaten hasil pemekaran Kabupaten
Bangka pada tahun 2003. merupakan pusat perikanan Bangka Belitung. sepanjang
jalan raya Pangkalpinang-Koba (60 km) terdapat pantai indah tepat di sisi jalan
terutama di Desa Penyak dan Kurau. Kabupaten Bangka Selatan (ibukota: Toboali).
Kabupaten Bangka Selatan merupakan pusat penghasil beras Kepulauan Bangka
Belitung. Juga merupakan daerah tujuan transmigran dari Jawa Barat, Jawa Tengah
dan Jawa Timur. Kabupaten Belitung Timur (ibukota: Manggar): merupakan
pemekaran Kabupaten Belitung tahun 2003. Tempat ini merupakan tempat
"Laskar Pelangi" yang ditulis Andrea Hirata.
Timah
adalah sumber daya alam yang penting bagi Indonesia dan pulau Bangka Belitung
merupakan penghasil terbesar timah di Indonesia. Proses penambangan timah
diawali dengan pembukaan lahan di lokasi yang akan ditambang. Pembukaan lahan
(land clearing) menyebabkan semua vegetasi di atas lokasi yang akan ditambang
ditebang habis, disingkirkan atau dibakar. Pada tahapan ini, komposisi dan
struktur vegetasi menjadi nol dan menyebabkan perubahan iklim mikro. Pada
tahapan ke dua, seperti diamanatkan oleh pemerintah kepada pemegang kuasa
penambangan (KP), adalah penyisiran lapisan (stripping) top soil dan ditimbun
di suatu tempat yang kelak setelah proses penambangan berakhir, timbunan top
soil digunakan kembali sebelum tahapan revegetasi. Hasil timah ini juga akan
diekspor ke luar negeri sehingga Indonesia mendapatkan keuntungan yang besar
atas penjualan timah ke luar negeri dan banyak tenaga kerja yang dapat dipakai
untuk mengurangi pengangguran. Walaupun hal ini sudah lama sekali terjadi,
namun terdapat perubahan perkembangan yang signifikan saat ini.
Hasil
budidaya laut Bangka Belitung pun tidak mengecewakan. Makanan laut dapat
ditemukan di sepanjang pantai pasir putih yang terkenal. “Pantai laskar
pelangi”, begitu semua orang di daerah tersebut menyebutnya. Pantai yang penuh
dengan batu-batu besar yang aneh karena tidak memiliki batu kerikil di pantai
tersebut, hanya pasir putih dan laut yang indah berwarna biru terang seperti
warna birunya langit namun tidak bergelombang tetapi lautnya sangat tenang. Para
turis memanfaatkan kegiatan laut untuk menyelam sambil menikmati keindahan
terumbu karang dan ikan-ikan laut. Setelah menyelam atau berenang banyak tempat
beristirahat sejenak untuk menikmati santapan lezat ikan dari laut tersebut
ataupun udang dan cumi-cumi. Di daerah tersebut juga sudah di lengkapi dengan
penginapan yang diatur sealami mungkin, mewah dan elegan. Hal ini tentu saja
karena menjadi salah satu tujuan favorit orang Indonesia dan luar negeri untuk
mengunjungi pulau eksotis ini karena harganya masih sangat terjangkau
dibandingkan di Pulau Bali sehingga banyak fasilitas yang dibangun untuk
memberikan kenyamana bagi para pendatang.
Bangka
belitung memiliki aneka khas kuliner, kerajinan serta pariwisata alam yang
membanggakan. Bangka Belitung juga terkenal karena kopinya yang khas dan pernah
masuk dalam acara televisi oleh Pak Bondan. Oleh-oleh dari Pulau Bangka Belitung
juga terkenal dengan kerupuknya yang dari budidaya laut seperti kerupuk
cumi-cumi, ikan tenggiri dan lainnya. Industri kerajinan di Pulau Bangka
Belitung juga sangat menarik karena berkaitan dengan tema laut dan juga
kerajinan dari timah contohnya seperti pembuatan gelang, cincin dan sebagainya.
Pariwisata juga akan terus dikembangkan oleh Pemerintah Daerah untuk
mempertahankan nilai dari pulau ini agar pulau ini dapat perhatian lebih dari
Pemerintah Pusat yang juga akan memberi pendapatan bagi negara. Pulau ini akan
terus dikembangkan potensi alamnya dan menjadi tujuan wisata yang tidak kalah
seperti di Pulau Bali dikarenakan pulau ini masih sangat indah alamnya dengan
pantainya yang masih sangat bersih dan penduduknya yang berbeda-beda etnis
namun minim dengan tindak kekerasan dan kejahatan. Pulau ini perlu penanganan
khusus oleh pemerintah pusat agar menjadi kebanggan bersama tidak untuk dalam
negeri tetapi sampai ke luar negeri. Pulau ini masih banyak yang perlu digali,
seperti wisata laut dengan berbagai wahana yang menarik dari permainan laut
yang menyenangkan dengan alat speedboat dan lainnya seperti yang ada di Pulau
Bali.
Salah
satu perkembangan daerah Bangka Belitung juga adalah memanfaatkan Limbah Padat
dari Perkebunan Kelapa Sawit. Hal ini disebabkan krisis persediaan energi
listrik berjalan seiring dengan krisis bahan bakar fosil dan Bahan Bakar Minyak
(BBM). Relevansi krisis energi listrik dengan krisis bahan bakar fosil dan
minyak terjadi karena banyak pembangkit tenaga listrik menggunakan bahan bakar
fosil dan minyak sebagai bahan bakar utamanya. Solusi kekurangan energi listrik
serta untuk meningkatkan diversifikasi energi di Bangka Belitung, salah satunya
dengan mengembangkan sumber energi alternative yang bersifat renewable energy.
Salah satu potensi sumber energi alternatif di Bangka Belitung yang dapat
diperbarui adalah energi biomassa limbah padat dari perkebunan kelapa sawit.
Sisa pengolahan kelapa sawit berupa limbah padat memiliki kandungan energi yang
cukup tinggi. Bila dikelola dengan baik, limbah padat kelapa sawit dapat
digunakan sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar fosil dan minyak yang
biasa digunakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Bangka Belitung sebagai
daerah penghasil kelapa sawit di Indonesia, berpotensi mengembangkan PLTU
berbasis energi biomassa. Pada tahun 2010 luas perkebunan kelapa sawit mencapai
141.897 Ha. Untuk setiap pengolahan buah kelapa sawit menghasilkan 7 % limbah
padat berupa cangkang dengan kandungan kalori sebesar 4000 - 4500 kkal/kg.
Limbah kelapa sawit berupa serabut (fibre) juga dapat diolah menjadi sumber
energi karena setiap pengolahan kelapa sawit menghasilkan 13 % fibre dengan
kandungan kalori sebesar 3000 - 3600 kkal/kg. Berdasarkan potensi perkebunan
kelapa sawit setiap tahun yang terus meningkat, maka PLTU berbahan bakar
cangkang dan fibre sangat potensial terus dikembangkan dengan kemampuan output
yang lebih besar. Sehingga dapat mewujudkan program diversifikasi energi dalam
rangka meningkatkan rasio elektrifikasi di Bangka Belitung. Pulau Bangka
Belitung memang sanggat membanggakan negara Indonesia dengan segala kekayaan
alamnya dan perkembangan daerahnya. Penulis meminta maaf apabila ada salah
perkataan dalam tulisan ini dan menerima kritik dan saran yang berguna untuk
membangun tulisan ini menjadi lebih baik. Terimakasih.
Sumber
:
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/2202/907