ROI GONZALES SILALAHI: June 2013

Logo Gunadarma

Logo Gunadarma

Tuesday 4 June 2013

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN DAERAH PULAU BANGKA BELITUNG 2013

Penulis membahas daerah ini karena sudah pernah mengunjungi Pulau Bangka Belitung. Daerah Pulau Bangka Belitung terkenal akan kekayaan sumber daya alamnya berupa timah. Namun, memiliki potensi kerusakan alam yang besar diakibatkan oleh penambangan ilegal oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab atas kerusakan yang sudah memprihatinkan. Kerusakan ini dapat dilihat jelas ketika seseorang terbang dan akan memasuki pulau Bangka Belitung, kita dapat melihat dengan jelas dari jendela pesawat ada begitu banyak bekas-bekas pertambangan timah yang berbentuk seperti kawah-kawah yang berdiameter besar dan ada yang berdiameter kecil dalam jumlah yang sangat banyak. Hal ini apabila dibiarkan terus menerus akan merusak alam yang sesungguhnya sangat indah. Pulau ini semakin terkenal sejak dijadikan tempat untuk membuat film ‘Laskar Pelangi’, bahkan setelah kesuksesan pertama dibuat lagi cerita sama dengan pengembangan ide dan tempatnya masih sama di Pulau Bangka Belitung.
Kabupaten Bangka (ibukota: Sungailiat): Sejak masih bergabung dengan Sumatera Selatan maupun setelah lepas, Kabupaten Bangka merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terbanyak. Saat lepas dari Sumsel, luas Kabupaten Bangka meliputi 91% luas pulau Bangka (11.000 km2), namun pada tahun 2003 Kabupaten Bangka dimekarkan menjadi 4 Kabupaten. oleh karena itu, Kabupaten Bangka juga dikenal sebagai Kabupaten Bangka Induk. Kabupaten Belitung (Ibukota: Tanjungpandan: Pada awalnya meliputi seluruh pulau Belitung dan pulau kecil di sekitarnya, namun pada tahun 2003 dimekarkan menjadi 2 kabupaten. Kabupaten Bangka Barat (ibukota: Mentok): Merupakan kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Bangka pada tahun 2003.
Kabupaten Bangka Tengah (ibukota: Koba): Merupakan kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Bangka pada tahun 2003. merupakan pusat perikanan Bangka Belitung. sepanjang jalan raya Pangkalpinang-Koba (60 km) terdapat pantai indah tepat di sisi jalan terutama di Desa Penyak dan Kurau. Kabupaten Bangka Selatan (ibukota: Toboali). Kabupaten Bangka Selatan merupakan pusat penghasil beras Kepulauan Bangka Belitung. Juga merupakan daerah tujuan transmigran dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kabupaten Belitung Timur (ibukota: Manggar): merupakan pemekaran Kabupaten Belitung tahun 2003. Tempat ini merupakan tempat "Laskar Pelangi" yang ditulis Andrea Hirata.
Timah adalah sumber daya alam yang penting bagi Indonesia dan pulau Bangka Belitung merupakan penghasil terbesar timah di Indonesia. Proses penambangan timah diawali dengan pembukaan lahan di lokasi yang akan ditambang. Pembukaan lahan (land clearing) menyebabkan semua vegetasi di atas lokasi yang akan ditambang ditebang habis, disingkirkan atau dibakar. Pada tahapan ini, komposisi dan struktur vegetasi menjadi nol dan menyebabkan perubahan iklim mikro. Pada tahapan ke dua, seperti diamanatkan oleh pemerintah kepada pemegang kuasa penambangan (KP), adalah penyisiran lapisan (stripping) top soil dan ditimbun di suatu tempat yang kelak setelah proses penambangan berakhir, timbunan top soil digunakan kembali sebelum tahapan revegetasi. Hasil timah ini juga akan diekspor ke luar negeri sehingga Indonesia mendapatkan keuntungan yang besar atas penjualan timah ke luar negeri dan banyak tenaga kerja yang dapat dipakai untuk mengurangi pengangguran. Walaupun hal ini sudah lama sekali terjadi, namun terdapat perubahan perkembangan yang signifikan saat ini.
Hasil budidaya laut Bangka Belitung pun tidak mengecewakan. Makanan laut dapat ditemukan di sepanjang pantai pasir putih yang terkenal. “Pantai laskar pelangi”, begitu semua orang di daerah tersebut menyebutnya. Pantai yang penuh dengan batu-batu besar yang aneh karena tidak memiliki batu kerikil di pantai tersebut, hanya pasir putih dan laut yang indah berwarna biru terang seperti warna birunya langit namun tidak bergelombang tetapi lautnya sangat tenang. Para turis memanfaatkan kegiatan laut untuk menyelam sambil menikmati keindahan terumbu karang dan ikan-ikan laut. Setelah menyelam atau berenang banyak tempat beristirahat sejenak untuk menikmati santapan lezat ikan dari laut tersebut ataupun udang dan cumi-cumi. Di daerah tersebut juga sudah di lengkapi dengan penginapan yang diatur sealami mungkin, mewah dan elegan. Hal ini tentu saja karena menjadi salah satu tujuan favorit orang Indonesia dan luar negeri untuk mengunjungi pulau eksotis ini karena harganya masih sangat terjangkau dibandingkan di Pulau Bali sehingga banyak fasilitas yang dibangun untuk memberikan kenyamana bagi para pendatang.
Bangka belitung memiliki aneka khas kuliner, kerajinan serta pariwisata alam yang membanggakan. Bangka Belitung juga terkenal karena kopinya yang khas dan pernah masuk dalam acara televisi oleh Pak Bondan. Oleh-oleh dari Pulau Bangka Belitung juga terkenal dengan kerupuknya yang dari budidaya laut seperti kerupuk cumi-cumi, ikan tenggiri dan lainnya. Industri kerajinan di Pulau Bangka Belitung juga sangat menarik karena berkaitan dengan tema laut dan juga kerajinan dari timah contohnya seperti pembuatan gelang, cincin dan sebagainya. Pariwisata juga akan terus dikembangkan oleh Pemerintah Daerah untuk mempertahankan nilai dari pulau ini agar pulau ini dapat perhatian lebih dari Pemerintah Pusat yang juga akan memberi pendapatan bagi negara. Pulau ini akan terus dikembangkan potensi alamnya dan menjadi tujuan wisata yang tidak kalah seperti di Pulau Bali dikarenakan pulau ini masih sangat indah alamnya dengan pantainya yang masih sangat bersih dan penduduknya yang berbeda-beda etnis namun minim dengan tindak kekerasan dan kejahatan. Pulau ini perlu penanganan khusus oleh pemerintah pusat agar menjadi kebanggan bersama tidak untuk dalam negeri tetapi sampai ke luar negeri. Pulau ini masih banyak yang perlu digali, seperti wisata laut dengan berbagai wahana yang menarik dari permainan laut yang menyenangkan dengan alat speedboat dan lainnya seperti yang ada di Pulau Bali.
Salah satu perkembangan daerah Bangka Belitung juga adalah memanfaatkan Limbah Padat dari Perkebunan Kelapa Sawit. Hal ini disebabkan krisis persediaan energi listrik berjalan seiring dengan krisis bahan bakar fosil dan Bahan Bakar Minyak (BBM). Relevansi krisis energi listrik dengan krisis bahan bakar fosil dan minyak terjadi karena banyak pembangkit tenaga listrik menggunakan bahan bakar fosil dan minyak sebagai bahan bakar utamanya. Solusi kekurangan energi listrik serta untuk meningkatkan diversifikasi energi di Bangka Belitung, salah satunya dengan mengembangkan sumber energi alternative yang bersifat renewable energy. Salah satu potensi sumber energi alternatif di Bangka Belitung yang dapat diperbarui adalah energi biomassa limbah padat dari perkebunan kelapa sawit. Sisa pengolahan kelapa sawit berupa limbah padat memiliki kandungan energi yang cukup tinggi. Bila dikelola dengan baik, limbah padat kelapa sawit dapat digunakan sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar fosil dan minyak yang biasa digunakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Bangka Belitung sebagai daerah penghasil kelapa sawit di Indonesia, berpotensi mengembangkan PLTU berbasis energi biomassa. Pada tahun 2010 luas perkebunan kelapa sawit mencapai 141.897 Ha. Untuk setiap pengolahan buah kelapa sawit menghasilkan 7 % limbah padat berupa cangkang dengan kandungan kalori sebesar 4000 - 4500 kkal/kg. Limbah kelapa sawit berupa serabut (fibre) juga dapat diolah menjadi sumber energi karena setiap pengolahan kelapa sawit menghasilkan 13 % fibre dengan kandungan kalori sebesar 3000 - 3600 kkal/kg. Berdasarkan potensi perkebunan kelapa sawit setiap tahun yang terus meningkat, maka PLTU berbahan bakar cangkang dan fibre sangat potensial terus dikembangkan dengan kemampuan output yang lebih besar. Sehingga dapat mewujudkan program diversifikasi energi dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi di Bangka Belitung. Pulau Bangka Belitung memang sanggat membanggakan negara Indonesia dengan segala kekayaan alamnya dan perkembangan daerahnya. Penulis meminta maaf apabila ada salah perkataan dalam tulisan ini dan menerima kritik dan saran yang berguna untuk membangun tulisan ini menjadi lebih baik. Terimakasih.

Sumber :
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/2202/907