ROI GONZALES SILALAHI: KURIKULUM DI INDONESIA AKAN DIRUBAH PADA TAHUN 2013

Logo Gunadarma

Logo Gunadarma

Monday 3 December 2012

KURIKULUM DI INDONESIA AKAN DIRUBAH PADA TAHUN 2013


Dengan judul seperti yang diatas yang sudah banyak dibicarakan oleh semua kalangan saat ini dan tentu saja terutama para orangtua dan pengajar di seluruh Indonesia, maka penulis ingin ikut membagikan pandangan sebagai mahasiswa bagi pemerintah khususnya kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah merencanakan perubahan kurikulum dan sedang melakukan pengujian publik pada akhir november 2012 untuk dapat menampung kritik dan saran serta aspirasi dari masyarakat luas. Melalui program ini banyak masyarakat yang masih heran dengan perubahan yang terus menerus pada kurikulum di Indonesia. Banyak yang menanyakan mengapa pemerintah merubah kurikulum saat ini? Jika dikatakan tidak sesuai jamannya atau gagal, apa ada ukurannya? Mengapa tidak dibahas secara mendalam di media luas yang saat ini sangat suka membahas segala sesuatunya demi kepentingan bersama dan bangsa ke depannya. Mengapa seolah-olah pendidikan ini milik pemerintah? Apa benar pemerintah yang melalui studi bandingnya ke luar negeri mau memakai sistem yang sama dengan negara tersebut dan mau menerapkannya di Indonesia? Kalau pemerintah tahunya hanya melihat bangsa lain dan menerapkannya secara lengkap tanpa ada langkah-langkah menyempurnakan, sama saja artinya menjiplak sistem yang ada di luar? Pertanyaan selanjutnya apakah kulturnya sama, pengajar yang disediakan sama, fasilitas yang disediakan sama dan selanjutnya apakah para pelajar mampu mencapai hal yang sama di luar sebelum pengajar dan fasilitas yang dikembangkan terlebihi dahulu? Jangan sampai sistem yang bagus tercipta untuk pelajar, namun para pelajar tidak siap dengan sistem itu? Ada apa dengan pemerintah saat-saat ini yang selalu merencanakan hal-hal yang masih diragukan oleh rakyat? Bukankah masalah pengentasan kemiskinan, kesehatan dan pendidikan bagi rakyat miskin masih harus terus di cari jalan keluarnya terlebih dahulu?
Setelah begitu banyak pertanyaan seperti di atas, penulis juga akan menyampaikan maksud dan tujuan pemerintah dan berusaha mencari jalan tengahnya agar sistem pengajaran kita tidak menjiplak habis sistem pendidikan negara lain. Pemerintah berencana mengintegrasikan mata pelajaran IPA dan IPS ke mata pelajaran lainnya, artinya setiap judul dari IPA dan IPS yang memiliki keterkaitan dengan mata pelajaran lain seperti Matematika dan PPKN akan digabungkan, yang melebur adalah IPA dan IPS sehingga IPA dan IPS bukan sebagai mata pelajaran, tapi materinya tidak hilang melainkan digabung ke mata pelajaran lainnya. Kurikulum 2013 adalah muatan lokal dan pengembangan diri. Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Penjaskes. Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran. Sementara untuk pelajaran Bahasa Inggris di SD, keberadaannya dipertahankan. Seperti halnya pada kurikulum 2006, bahasa Inggris tetap sebagai mata pelajaran dalam kelompok muatan lokal dalam Kurikulum 2013. Sementara itu, untuk kurikulum SMP, SMA dan SMK pendekatannya adalah mata pelajaran. Hal ini juga sejalan dengan kenyataan bahwa guru di SMP, SMA dan SMK adalah guru mata pelajaran. Sementara untuk SD adalah guru kelas.
Setelah mengetahui maksud pemerintah di atas, maka tujuan pemerintah dengan perubahan kurikulum ini adalah supaya pelajar sejak dini diajarkan untuk tidak banyak menghapal melainkan mampu memecahkan tugas/suatu masalah pelajaran dengan nalarnya. Hal ini berdasarkan penelitian dimana pelajar Indonesia mampu untuk menghapal, tetapi kurang dalam hal mengerjakan tugas yang membutuhkan nalar bukan hapalan dan negara lain yang diperbandingkan dengan kita berbanding terbalik dimana pelajar mereka kurang mampu menghapal tetapi memiliki kelebihan dalam hal pemecahan kasus-kasus atau soal-soal. Saya membaca banyak informasi dari media-media yang beredar luas di media sosial dari situs-situs yang berasal dari internet sehingga membantu saya dalam hal penulisan ini. Saran yang ingin penulis sampaikan adalah pemerintah harus menyiapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan kita dan budaya negara Indonesia. Sistem mungkin dapat dipelajari dari negara lain tetapi setiap sistem juga tidak sempurna. Jadi, penulis menyarankan agar pemerintah menyiapkan kurikulum yang dimana pelajarnya sejak dini disiapkan untuk mampu menghapal, mampu menyelesaikan soal-soal dengan nalarnya, menyiapkan pelajar yang percaya diri dan memiliki dasar agama yang kuat serta akhlak yang benar. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan pada tulisan ini. Terima kasih kepada setiap pembaca, kritik dan saran akan sangat berguna bagi penulis.

No comments:

Post a Comment