ROI GONZALES SILALAHI: Kenaikkan BBM Yang Belum Bisa Diputuskan

Logo Gunadarma

Logo Gunadarma

Tuesday 30 April 2013

Kenaikkan BBM Yang Belum Bisa Diputuskan


Presiden Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono telah menyampaikan keadaan APBN Indonesia yang tidak baik atau tidak sehat. Hal ini diakibatkan terlalu banyaknya subsidi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Subsidi di bagian energi, kesehatan dan pendidikan memberikan nilai pengeluaran yang sangat besar bagi APBN. Walaupun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih positif, namun data tersebut tidak menggambarkan kenyataan yang terjadi pada kehidupan rakyat Indonesia yang bisa dikatakan memiliki jarak kesenjangan yang tinggi antara orang kaya dan orang menengah ke bawah. Masalah yang tidak kunjung selesai juga adalah korupsi yang menghambat pertumbuhan pembangunan menjadi terhambat dikarenakan dana yang sudah direncanakan tidak terrealisasikan sepenuhnya untuk pembangunan, pengentasan kemiskinan, memberikan pelayanan kesehatan dan memperbaiki sistem pendidikan yang ada di Indonesia.
Pemerintah melempar isu harga subsidi bahan bakar minyak menjadi dua harga. Isu ini sengaja dilemparkan kepada publik untuk melihat respon dari publik dan banyak media yang juga membicarakan hal ini sehingga diharapkan mampu memberikan jalan keluar. Pemerintah akan melihat apakah hal ini diterima dengan baik atau banyak respon negatif yang tidak setuju akan hal ini. Para rakyat menengah keatas merespon agar pemerintah segera menaikkan harga bagan bakar minyak supaya ada kejelasan dan ketegasan dari pemerintah untuk mengambil suatu keputusan. Masyarakat menengah keatas mengerti akan hal ini karena mereka mengetahui bahwa beban pengeluaran negara memang sangat besar seperti yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya dan ditambah biaya untuk membayar para pegawai pemerintah dari level bawah sampai level tertinggi. Sebaliknya, masyarakat kurang mampu merasakan kesulitan apabila bahan bakar minyak naik yang dapat memicu kenaikan bahan pokok yang berakibat pada konsumsi masyarakat bawah akan dinilai kurang baik.
Dari sisi politik pun akan sangat menentukan harga bahan bakar minyak tahun ini. Pemilu yang semakin dekat membuat pemerintah penguasa dari partai poitik yang berkuasa sekarang harus hati-hati dan cermat dalam mengambil keputusan menaikkan harga bahan bakar minya. Elektibilitas dari partai politik yang berkuasa sekarang sangat mudah mengalami perubahan. Rakyat yang senang atau diuntungkan dengan kebijakan pemerintah tentu saja akan menaikkan tingkat elektibilitas yang tinggi bagi pemerintah penguasa, sebaliknya kebijakan yang diambil apabila merugikan dan tidak menyenangkan rakyat banyak akan membuat tingkat elektibilitas semakin menurun. Dari hal ini akan dilihat keberanian pemerintah untuk melakukan hal yang benar dengan tujuan yang mulia bagi rakyat karena apabila dengan naiknya harga bahan bakar minyak yang mengurangi beban subsidi tidak juga memperbaiki pembangunan di Indonesia akan mengecewakan masyarakat Indonesia dan dapat dijadikan alat bagi orang yang memiliki ketidaksukaan bagi pemerintah yang berkuasa untuk memicu terjadinya keributan yang besar di masyarakat serta hal-hal yang dapat memicu perpecahan secara internal di pemrintahan Indonesia.
Beberapa hari lagi akan ada penjelasan yang pasti dari pemerintah untuk menetukan harga bahan bakar minyak. Dari beberapa perdebatan dan pendapat masyarakat banyak melalui media sosial dapat dikatakan pemerintah akan cenderung menaikkan harga bahan bakar minyak, namun memang belum ada penjelasan apakah akan ada dua harga pada bahan bakar minyak subsidi atau satu saja. Apapun yang akan dilakukan oleh pemerintah, masyarakat berharap pemerintah serius membenahi masalah-masalah yang terjadi pada setiap elemen masyarakat dan pembangunan boleh berkembang setiap tahunnya sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara yang tidak hanya berkembang tetapi sebagai negara yang dapat bersaing dengan negara-negara yang hebat di Asia dan bahkan dengan negara Internasional yang sudah dikenal sebagai negara maju.

No comments:

Post a Comment